WAKTUKU UNTUK KAMU

WAKTUKU UNTUK KAMU

Dia telah milik orang lain, dan aku masih mengharapkan dia.
Dia tidak pernah melihatku bahkan mungkin dia memang tidak memiliki niat untuk melihatku.
Tapi aku tetap bertahan dan berharap dia melihatku.
Lelaki itu berhasil mengambil hatiku, dan menumbuhkan harapan besar di dadaku untuk memilikinya dengan utuh.

Aku sadar jika aku tidak memiliki kelebihan apapun yang dapat menarik perhatiannya.
Aku tidak memiliki kulit putih, tubuh tinggi, dan tak memiliki otak cerdas.
Jika aku dibandingkan dengan wanitanya, aku tidak ada apa-apa nya.
Bagaikan sepuluh dibanding satu. Dan satu itu adalah aku.

Setiap hujan, setiap senja, dan setiap malam aku menanti harapan itu tercapai.
Waktu-waktu indahku itu yang kugunakan untuk memikirkan nya dan berharap atas kemustahilan yang aku impikan.
Aku tidak ingin mengharapkan nya selain pada waktu hujan, senja dan malam.
Karena dia itu indah dan dia juga harus dipikirkan diwaktu yang indah pula.
Agar nanti saat harapan itu juga tercapai di waktu yang indah dan menghasilkan hal-hal yang indah pula.

Aku memang bodoh bukan?
Aku mengharapkan orang yang telah dimiliki orang lain.
Aku memikirkan dia yang mungkin tak pernah memikirkan aku.
Dan aku mengharapkan nya di waktu-waktu indah yang ku punya.

Dan yang lebih bodohnya lagi, aku percaya harapan mustahil yang aku punya tercapai di waktu-waktu yang indah itu.

selasa.21.04.2020

22:34

-adsftri