THE REAL DISTANCE

THE REAL DISTANCE

Remaja zaman ini, selalu mengatakan tentang jarak yang mereka punya.
Seperti tempat studi mereka yang terpisahkan oleh jarak medan-jakarta
Jarak antar negara satu dengan negara yang kedua.
Dan dengan berat hati, mereka mengatakan itu jarak antar hubungan mereka.

Lalu disebut apa kita? Rapat?

Apakah mereka tau apa yang terjadi pada kita?
Jelas. Mereka tidak tau apa pun tentang itu.
Bagi mereka, jarak adalah hal yang dapat diukur dengan angka dalam sebuah hubungan.

Mereka yang menjalani hubungan seperti kita, adalah orang-orang terpilih.
LANGKA. Itu lebih tepatnya. Tidak ada yang dapat bertahan menjalani nya.
Seperti bunga raflesia yang hanya ada di Indonesia
Dan seperti bunga endelweis yang hanya dapat tumbuh di dataran tinggi.

Kita adalah dua elemen yang berbeda.
Dua elemen yang membutuhkan salah satu mengalah, dan menjadi utuh selamanya.

Kita adalah dua sepatu yang berbeda warna, dan merek yang berbeda pula.
Seperti bulan dan matahari, seperti langit dan tanah.
Kita sangat jauh dan sungguh amat jauh.
Butuh kata yang sangat mubazir bagi kita untuk mendeskripsikan bagaimana jauhnya jarak yang kita punya.

Seperti pada kitabmu, 2 Korintus 6:14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"

Kita tidak seimbang, seperti isi kitabmu.
Aku minyak dan kamu air, tidak pernah ada penemu yang dapat menggabungkan mereka. Bagaimana pun caranya.
Mereka hanya dapat dekat tapi tidak menjadi satu yang utuh.
Dan tidak ada satu orang pun yang mau melangkah jika memakai sepatu yang berbeda.

Jika aku yang akan menjadi imam, lalu siapa yang menjadi makmumku?
Jika kamu bernyanyi, lalu siapa yang mengajari keturunanku mengaji?
Jika aku puasa, bagaimana denganmu yang tidak mengikutiku?
Lalu bagaimana jika ini kita lanjut? Bagaimana keturunanku melihat akan hal ini?
Sedangkan kita adalah hubungan dengan dua keyakinan yang berbeda.

Q.S Al-Maidah : 5
"Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi."

Kitab dan isi yang ada jelas melarang ini, dan kitab kita jelas berbeda.
Huruf vokal Tuhan kita juga berbeda.
Tempat ibadah dan cara kita menyembah Sang Kuasa sungguh jelas berbeda.
Lalu apa yang harus kita lakukan?

Apakah kamu mau ikut denganku dan juga meninggalkan tuhanmu?
Dan apakah aku mau ikut denganmu dan meninggalkan tuhanku?
JELAS, jawaban yang akan timbul adalah TIDAK.
Kita sama-sama mencintai, dan membangun rasa ini bersama.
Tapi kita sama-sama tidak ingin melepas Tuhan kita.
Karena cinta yang saat ini kita jaga tidak ada apa-apa nya, dibandingkan dengan cinta kepada Sang Kuasa.



THE REAL DISTANCE
Jarak antara Penciptaku dan Penciptamu adalah jarak yang sebenarnya.
Dan kita adalah dua orang kuat yang saling menjaga walau pada akhirnya akan terpisah atau bahkan dapat bersama. Jika diantara kita ada yang mengalah.
"Terimakasih jarak, kamu membuat kami kuat atas apa yang telah terjadi"




Untuk temanku, yang menjadi orang-orang kuat dalam jarak. SEMANGAT!!!
Tidak ada maksud memburukkan salah satu agama, ini hanya untuk menguatkan mereka orang-orang yang terpilih.
Req: -elf
-tin
-do
-ji
-nel
-lix


Jumat. 24 November 2020
-adsftri
06:14

Komentar

  1. Kutinggalkan jejak berharap indahmu tak lagi menjarak
    - Jumat. 24 November 2020, 20:53

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar